SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Tanimbar Pulih! Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Piterson Rangkoratat menyampaikan itu pada pidato perdana di DPRD KKT Rabu (6/12/2023).
—
Rangkoratat menyampaikan slogan itu pada pidato dalam Paripurna Istimewa DPRD di Gedung Kesenian, Saumlaki setelah Gubernur Maluku melantiknya pada 27 November 2020 di Ambon.
Dalam pidatonya, Rangkoratat menyampaikan bahwa penjabat sebelumnya telah meletakan dasar selama menjabat. Untuk itu, dia berharap bersama bekerja untuk kemajuan daerah ini.
‘’Esensi penjabat bupati bukan jabatan politik melainkan jabatan transisi untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah dan mempersiapkan pesta demokrasi Pemilu 2024,’’ katanya.
Selanjutnya, ia mengaku hadir di Tanimbar bukan atas keinginan sendiri, melainkan perintah peraturan perundang-undangan untuk tugas pengabdian sebagai penjabat bupati.
TANIMBAR PULIH
Bahkan momentum pelantikan dirinya, lanjut Rangkoratat, tidak di maknai sebagai sebuah kemenangan. Karena tidak ada kompetisi dalam siklus demokrasi.
Melampaui itu, dirinya memaknai sebagai panggilan negara untuk melayani.
“Melihat kondisi riil yang di hadapi masyarakat, keluarga dan diri saya di Tanimbar beberapa tahun terakhir ini lah, maka saya merumuskan Tanimbar Pulih,” terangnya terkait slogan yang dia usung.
Tanimbar Pulih, menurut dia, ada beberapa pertimbangan filosofis, antara lain ‘pengharapan, aku berfikir maka aku ada, kamulah sahabatku.’
Atas dasar tiga pertimbangan filosofis itulah, sesungguhnya usaha memulihkan kondisi Tanimbar hari ini, bertolak dari sebuah kondisi ketidak normalan, ketidak stabilan dan kondisi kesemrawutan.
6 ISU STRATEGI
Kesempatan itu pula, Rangkoratat mengatakan kalau dia telah mengidentifikasi 6 isu strategis yang melilit KKT yakni, pertama, tingginya angka kemiskinan.
Kedua, tingginya angka prevalensi stunting yang berada pada level 31,5 persen.
Ketiga yakni rendahnya pertumbuhan ekonomi. Kemudian ke-4 masih rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Disusul ke-5 bahwa masih rendahnya kualitas tata kelola pemerintahan, serta yang terakhir adalah rendahnya kondusivitas penyelenggaraan pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024.
“Permasalahan tersebut tidak dapat ditangani sendiri, namun Pemda sebagai penggerak utama, maka saya yakin perlahan negeri ini akan keluar dari permasalahan dan dapat sejajar dengan daerah lain,” ujarnya.
PARADIGMA LAMA
Asisten 3 Setda Maluku ini mengajak semua pihak untuk mengubah paradigma lama yang melihat masyarakat miskin di desa sebagai kaum tak berdaya.
‘’Tapi jadikan mereka sebagai sahabat, karena sahabat itu selalu ada bersama saat suka dan duka,’’ ingatnya.
Merujukan pada 6 isu strategis, dia menyebut 5 kebijakan strategis untuk 1 tahun kerja dirinya sebagai kepala daerah yakni, percepatan penurunan angka kemiskinan dan pencapaian target 0 persen angka kemiskinan ekstrim.
Selanjutny percepatan penurunan angka prevalensi stunting, pengendalian inflasi, peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan peningkatan kondusktivitas dan fasilitasi pemilu 2024.
Kelima kebijakan ini akan di implementasikan melalui program, kegiatan dan sub kegiatan pada seluruh OPD di akhir tahun anggaran 2023-2024.
Baca Juga:
Ini Curhat Dokter di Tanimbar, Rangkoratat Janji Fungsikan RSUD Ukularan : https://sentralpolitik.com/ini-curhat-dokter-di-tanimbar-rangkoratat-janji-fungsikan-rsud-ukurlaran/
“Tanimbar Pulih, semoga slogan ini tidak sebatas mimpi. Harus menjadi aksi nyata semua elemen masyarakat, serta seluruh unsur instansi vertikal yang ada di daerah ini,” tutup Rangkoratat. (*)