MASOHI, SentralPolitik.com _ Kunjungan kerja (Kunker) Komisi IV DPRD Kabupaten Maluku Tengah menuai sorotan.
Agenda itu dinilai menghamburkan anggaran. Mereka rajin plesiran, tapi miskin prestasi.
—
Parahnya itu berlangsung saat pemerintah pusat dan pemerintah daerah sedang melakukan efesiensi anggaran.
Wakil rakyat di bumi Pamahanunusa ini seakan kehilangan sense of crisis atas dampak efesiensi anggaran terhadap masyarakat.
“Dimana sense of crisis sebagai wakil rakyat. Saat nelayan, petani, banyak masyarakat kuatir efesiensi yang berpengaruh ke hajat hidup mereka, ” kata Hardi.
Hardi bilang, kunker DPRD, khususnya Komisi IV tidak lebih dari sekadar plesiran dengan memanfaatkan anggaran pemerintah.
“Tidak terukur, terarah, manfaatnya tidak jelas kepada masyarakat,” beber warga Amahai ini, Sabtu (8/3/2025).
Kunker juga mesti jelas programnya, apa sasaran untuk merancang kebijakan. Dia menilai, kunker di RSUD Masohi, serta sejumlah kecamatan tidak punya progres yang jelas.
Menururnya, plesiran itu tak ubahnya aji mumpung, apalagi jika dalam praktiknya tidak mengacu pada program-program konkret yang bermanfaat bagi masyatakat.
“Saya amati banyak wakil rakyat kita yang hanya sekadar foto, selfi untuk kepentingan media sosial,” ujarnya.
BANYAK MASALAH
Ketua Komisi IV Mustiadin Labahawa mengaku dua hal yang memerlukan atensi pemerintah, yakni sarana-prasana dan mutu pendidikan.
“Setelah kunker kita temukan masih banyak sarana-prasana pendidikan, puskesmas, pustuyang rusak,” ungkapnya.
Baca Juga:
DPRD Malteng Apresiasi Penghargaan KPK;https://sentralpolitik.com/dprd-malteng-apresiasi-penghargaan-dari-kpk/
Termasuk perlu peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Politisi PKS ini berharap bupati terpilih serius melihat kekurangan ini. (*)
