Khabar24Pemerintahan

Copot Silooy, Walikota Tunggu Pengunduran Diri Saimima

×

Copot Silooy, Walikota Tunggu Pengunduran Diri Saimima

Sebarkan artikel ini
Walikota Ambon,, Bodewin Wattimena saat memberikan keterangan pers di Ambon. f_IST_

AMBON, SentralPolitik.com, Pj WALIKOTA Ambon,  Drs Bodewin Wattimena mengakui pihaknya sudah menggantikan jabatan PLT Kepala BKD Kota Ambon. 

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

“Iya benar, tadi di Apel pagi saya sampaikan itu, menggantikan PLT Kepala BKD. Karena memang beliau (Elkyopas Silooy) sudah menyatakan pasti maju bertarung di Pemilu 2024,” kata Wattimena menjawab media ini.

Wattimena bilang itu usai mengikuti acara Kalesang Negeri “Par Potong Pele  Stunting” Menuju Maluku Emas dan Launching Membangun Negeri 2023 di Lapangan Wayhaong, Ambon, Senin (11/9).

Sekedar tau, Silooy sendiri akan memasuki masa purnatugas pada 4 Desember 2023. Sedangkan Pit Saimima, baru akan Pensiun tahun 2024 mendatang.

PENGUNDURAN DIRI

Untuk jabatan Pit Saimima yang saat ini menjabat Asisten I Bidang Pemerintahan Kota Ambon, Wattimena lagi menunggu sikap Saimima.

“Pak Sekwan menggantikan pak Silooy.  Untuk Asisten I Bidang Pemerintahan, dia mestinya harus ajukan pengunduran diri,” katanya.

Apalagi kata dia, baik Silooy maupun Saimima belum masuk dalam DCT (Daftar Calon Tetap) Anggota DPRD.

“DCT baru mengundurkan diri. Cuma supaya tidak mengganggu kerja-kerja mereka, kita lepas dari jabatan,” tandasnya.

Media ini sebelumnya memberitakan adanya tarik-menarik dalam pergantian sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kota Ambon.

Akademisi FISIP Universitas Pattimura, Dr Joseph Ufie menyebut kalau sebagai warga negara seorang Kepala Dinas bisa menggunakan hak politiknya untuk mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD.

Baca juga:

https://sentralpolitik.com/walikota-ambon-umumkan-pergantian-elkyopas-silooy/

‘’Prinsip utilitarismme etis digunakan di sana, bahwa tindakan yang diambil itu. Jadi Caleg DCS atau cara tertentu merugikan citra etis aparatur, namun tindakan itu tidak harus dinilai sebagai pelanggaaran etika birokrasi secara absolut,’’ tandas Ufie. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *