AMBON (SentralPolitik) – Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, Murad Ismail sepertinya tengah dizolimi oknum-oknum tertentu baik di DPD maupun DPP PDI Perjuangan, terkait kursi jabatan ketua partai itu.
Malahan saat ini beredar percakapan antara dua orang yang diduga pengurus DPD PDI Perjuangan Maluku, terkait upaya melengserkan MI dari kursi yang diembannya sejak dia dilantik menjadi Gubernur Maluku itu.
Isi Percakapan Telepon yang beredar dari ponsel ke ponsel lewat Aplikasi Whats App (WA) ini lah yang diduga merupakan bagian dari konspirasi untuk melengserkan Murad dari jabatan Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.
Bocoran konspirasi ini pula lah yang sampai-sampai membuat Murad Ismail berang.
Begitu berangnya Murad, sampai dia sempat menggebrak meja Ketua DPP PDI Perjuangan di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, sebelum meninggalkan kantor pusat partai dengan logo Banteng dengan moncong putih itu.
Berikut transkip percakapan telepon yang diterima SentralPolitik.com lewat aplikasi WA.
Pria : Dia baku dapa usi dimana la bicara? Di rumah Lateri ka?
Wanita : Iyo di rumah Lateri. Dia bilang ‘tanta, beta ini apapun yang terjadi beta akan menjadi Ketua DPD.. lalu dia jelaskan ke beta begini…begini… beta ini kan mangut-mangut, tapi dalam hati, ana ***CM*** nih, dia pung rasa sangsara par partai ini dimana…’
Pria : lalu dia bilang apa? Barang Murad kenapa?
Wanita : dia bilang kan Murad itu ada rens (range) waktu sampai delapan bulan untuk pencalonan gubernur kedua.. itu berarti dia seng jadi gubernur lai to..
Pria : oh begitu, mama eee
Wanita : iya jadi kemungkinan dia seng dapat rekomendasi kedua, rekomendasi kedua lai dia seng dapat lai tanta…
Pria : cikcikcik.. mama ee.. sadis ee
Wanita : beta nih mo ketemu Uka (Lukas Wattimuri), beta mo jelaskan semua ke Uka
Pria : iya nanti sabantar baru baku dapa Uka, baku dapa di rumah dinas saja… tapi katong carita-carita barang kalau di rumah dinas kopi ada, terkecuali katong baku dapa wartawan ktong seng bole bawa ke rumah dinas… katong turun ke bawah to
Wanita : Iyo jang di rumah dinas
Pria : kalau baku dapa wartawan kan nanti… kan wartawan itu cari kepeng, orang kasih ke dong… iyo sudah mantap ee….
Sampai berita ini diposting SentralPolitik belum dapat mengindentifikasi siapa pria dan wanita dalam percakapan itu untuk dikonfirmasi.
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/dipanggil-ke-dpp-pdip-apa-hasilnya/
https://sentralpolitik.com/ini-2-penyebab-polemik-murad-versus-dpp-pdi-perjuangan/
Begitu pun orang yang disebut “Dia” dalam percakapan tersebut. Kapan percakapan itu terjadi juga belum dapat dipastikan. (*)
Respon (1)