AMBON (SentralPolitik)_ Apolonia Laratmasse alias Pola, anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengaku tidak gentar dengan ancaman Kepala Dinas Pariwisata KKT, Maria Goreti Batlayeri alias Retty. Dia malah menyatakan siap meladeni Retty di Polres Kepulauan Tanimbar.
—
Insiden nyaris ‘Baku Cigi Rambut’ antara Pola versus Retty buntut bergulirnya kasus dugaan Korupsi SPPD Fiktif di Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) KKT yang turut menyeret anggota dewan KKT, belum berujung.
Pola Laratmasse yang dilaporkan mengancam Retty, tak gentar menghadapi ancaman Retty yang bakal membawa kasus ancaman itu ke Polres Kepulauan Tanimbar. Pola mengaku santai saat dihubungi.
‘’Kalau mau lapor saya di Polisi silahkan saja. Silahkan lapor, saya tidak kuatir,’’ kata Pola menjawab SentralPolitik, Rabu (12/7).
Diberitakan sebelumnya, Pola sempat ngamuk di hadapan Maria Goreti Batlayeri, yang saat ini menjabat Kepala Dinas KKT. Pola mendamprat Retty karena dalam pemeriksaan di Kejaksaan, para tersangka dari BPKAD menyeret namanya dan anggota DPRD KKT dalam kasus korupsi itu.
Dia menyebutkan, awalnya memang dirinya mendatangi Retty. Dia memang sengaja mempersoalkan namanya ikut dibawa-bawa. Kemudian terjadi adu argementasi antara mereka berdua.
‘’Saya memang datang kesana, kita beradu argumen,’’ kata dia.
Kenapa dirinya emosi? Pola mengaku tidak emosi, justru Retty yang emosional berhadapan dengan dirinya. ‘’Saya bilang, ibu ini (Retty) cantik tapi hatinya tidak baik. Beta selama ini baik dengan ibu, tapi ibu hatinya tidak baik, jelek. Nah, dia emosi disitu,’’ kata Pola.
Karena itu, Pola menegaskan siap meladeni laporan Retty di Polisi. ‘’Kalau mau lapor ke kepolisian silahkan saja, saya sudah siap,’’ katanya.
SentralPolitik yang mengkonfirmasi laporan di Polres KKT, belum ada laporan yang masuk. ‘’Oh belum ada laporan yang masuk,’’ kata petugas SKPT Polres Kepulauan Tanimbar yang ditemui.