Simbiosis Mutualisme Yang Terbangun Antara SKK Migas, Jurnalis, dan Masyarakat Luas

Sedangkan pelatihan di hari terakhir, diikuti peserta asal Maluku, yakni Kota Ambon sebanyak 40 peserta, KKT sebanyak 32 peserta, dan SBT sebanyak 17 peserta pelatihan. Khusus Pelatihan Jurnalistik Hulu Migas yang digelar virtual di Tanimbar ini, pelaksanaannya bertempat di Villa Bukit Indah Hotel, Kota Saumlaki pada Rabu, 8 November lalu.

Melalui sambutannya, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas wilayah Papua dan Maluku, Galih W. Agusetiawan, katakan, pelatihan tersebut merupakan suatu upaya pihak SKK Migas selaku mitra dengan pihak Jurnalis untuk lebih meningkatkan kapasitas dan kualitas diri para Jurnalis di wilayah Papua maupun Maluku.

“Saya berharap agar Bapak Ibu ikuti pelatihan ini dengan baik. Saya ucapkan banyak terima kasih dan apresiasi bagi teman-teman Jurnalis Pamalu yang mengikuti kegiatan ini. Saya ingin mengajak kepada Bapak dan Ibu sekalian untuk tetap menjadi mitra karena kita ingin berdampingan untuk suatu pemerintahan yang positif bagi Indonesia,” ungkap Galih Agusetiawan.

Ia juga menjelaskan, untuk saat ini khususnya di Indonesia, masih diperhadapkan dengan keadaan darurat ketahanan energi akibat tantangan geopolitik dunia lantaran adanya peperangan yang berlangsung antara beberapa negara, contohnya Rusia dan Ukraina, maupun Israel dan Kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina, sehingga menurutnya kondisi tersebut menjadi penentu keberlangsungan setiap negara, dimana imbas atau evek dari adanya peperangan dimaksud, berakibat terjadinya inflasi yang meningkat sehingga terjadinya kenaikan suku bunga.

Ditambahkan Galih, pasca perang akan menyebabkan melonjaknya kebutuhan akan Minyak maupun Gas di berbagai negara. Hal itu menurutnya bagi Investor, menjadi selisih yang besar. Untuk itu dirinya ungkapkan bahwa untuk mengimbangi hal tersebut, di tahun 2023 ini, pihak SKK Migas kemudian memiliki planing atau rencana melakukan pengeboran sebanyak 991 sumur, namun target tersebut baru terealisasi sebanyak 354 sumur per Juli 2023 kemarin.

Terkait kendala yang masih dihadapi pihak SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) selama ini lanjut Galih, adalah soal faktor perizinan dan faktor pertanahan atau lahan yang belum terselesaikan sehingga cenderung menjadi penyebab utama kegagalan operasi. Hal tersebut tentunya perlu segera ditangani sehingga dibutuhkan koordinasi yang baik antara SKK Migas, KKKS, dengan pemangku kepentingan terkait.

”Faktor kendala terpenting adalah Perizinan dan Pertanahan yang belum terselesaikan. Namun diyakini ada insentif non fiskal yang akan diberikan Pemerintah Provinsi masing-masing untuk mempercepat kegiatan ini. Hal lain yang juga dilakukan SKK Migas Pamalu adalah keragaman kemampuan masyarakat Papua dan Maluku yang terus dibina melalui program pengembangan masyarakat,” ujar Galih Agusetiawan.

4 Materi Penting Bagi Kuli Tinta
POSE BERSAMA
Para Jurnalis yang bertugas di Kepulauan Tanimbar berfoto bersama usai pelaksanaan Pelatihan Jurnalistik Hulu Migas di Villa Bukit Indah Hotel – Saumlaki.

Dalam pelaksanaannya, Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Hulu Migas tersebut terdapat 4 materi penting yang disampaikan, diantaranya untuk tanggal 6 sampai 8 November diberikan materi tentang Kode Etik Jurnalistik sebagai pertanggungjawaban moral Wartawan dan materi tentang Penulisan Berita Siber. Untuk tanggal 6 dan 8 November, diberikan materi tentang menulis Feature Berwawasan Kemanusiaan. Sedangkan khusus di tanggal 7 November, disampaikan materi tentang Bahasa Indonesia Jurnalistik.

Selain penyampaian materi terkait dunia Jurnalistik yang dipaparkan Pemateri dalam pelatihan dimaksud, turut pula disampaikan topik mendasar dari KKKS Migas wilayah Pamalu, yakni tentang Pengembangan Peningkatan Produksi dan Keunggulan melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang sering disebut program corporate social responsibility (CSR). Program PPM atau CSR yang ideal adalah program yang mampu menciptakan kemandirian masyarakat dan menciptakan perubahan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebih baik di setiap KKKS wilayah Papua dan Maluku. PPM atau CSR sendiri merupakan suatu bentuk nyata dari penerapan konsep Sustainable Development Goals (SDG) dalam industri hulu migas, yakni program PPM ini oleh KKKS selalu dilaksanakan secara berkelanjutan.

Dalam konteks ini, CSR merupakan perwujudan dari tanggung jawab utama sektor privat (swasta) terhadap masyarakat untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan keadilan sosial akibat aktivitas eksternal korporasi. Selain itu, CSR dapat diguankan sebagai instrumen korporasi untuk menjaga ketertiban masyarakat sekaligus memperoleh keuntungan.

Untuk itu, CSR kini dipertimbangkan sebagai strategi manajemen yang efisien bagi perusahaan untuk mempromosikan kecenderungan sosial baru dalam masyarakat melalui sejumlah aktivitas baik yang bersifat jangka pendek seperti donasi dalam kegiatan sosial maupun sejumlah aktivitas lainnya yang bersifat investasi sosial jangka panjang.

Siapa Saja Pematerinya?

Adapun total Pemateri dalam pelatihan tersebut sebanyak 15 orang yang terdiri dari 5 Pemateri asal LPDS yang telah mendapatkan sertifikat sebagai Penguji Kompetensi Wartawan, diantaranya Lestantya R. Baskoro; A. A. Ariwibowo; Lahyanto Nadie; dan Priyambodo RH yang merupakan Pengajar LPDS, serta Kristanto Hardadi yang menjabat Direktur Eksekutif LPDS, dan juga 10 Pemateri lainnya dari KKKS wilayah Pamal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *