AMBON, SentralPolitik.com _ Brigjen (Mar) Said Latuconsina menyebut, ada fenomena EKG Jantung pada anak-anak Maluku yang mengikuti seleksi prajurit TNI AL.
—
Danlantamal IX Maluku ini menyampaikan kondisi itu saat mengadakan silaturahmi bersama insan pers Kota Ambon (11/11) di pelataran kolam renang Tirto Sagoro Lantamal IX Ambon.
‘’Sebelum saya ke sini (Silaturahmi), saya sempat berdiskusi dengan Tim Kesehatan Angkatan Laut. Ternyata ada fenomena EKG (Elektrokardiogram) yang berhubungan dengan jantung bagi anak-anak kita,’’ katanya.
Dengan adanya fenomena ini dia memerintahkan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan berulang.
‘’Hal ini perlu kita evaluasi bersama, apa penyebab kekurangan-kekurangan anak-anak kita. Dan harus disiapkan jauh-jauh hari bila ada anak kita yang ingin bergabung dengan TNI Angkatan Laut,’’ kata dia.
Latuconsina mengaku sangat menyayangkan kondisi seperti itu. ‘’Kita sudah berjuang untuk memperbanyak kuota penerimaan TNI AL, tapi sayang ada banyak hal yang tidak bisa kita penuhi, untuk standar kesehatan dan lainnya,’’ kata dia dengan nada kecewa.
JALIN KEAKRABAN
Pada kesempatan ini dia menyampaikan bahwa Angkatan Laut terbuka untuk semua. Lewat kinerja pers, tugas-tugas dapat terpantau dan terpublikasi.
‘’Orang akan lebih banyak mengenal, dan terkadang rekan-rekan bisa mencari data atau informasi lain, sehingga kita bisa memberikan informasi dengan baik dan membantu membenahi segala hal,’’ katanya.
Lantamal IX Ambon sendiri sejauh ini memiliki kolam renang yang berstandar. Pihaknya juga membuka club kolam renang (Halong Swiming Club), punya lapangan bola yang cukup bagus di Kota Ambon sesuai aturan PSSI.
‘’Kita juga membuka sekolah bola (Halong Camp). Kalau anak-anak kita ingin bergabung ya silahkan,’’ ajak dia.
Latuconsina juga menyebut akan membuka club diving. Karena itu dia mengajak insan pers untuk latihan bersama.
Baca Juga:
Ketika Said Sentuh Duo Sekolah Tua di Saparua : https://sentralpolitik.com/ketika-said-sentuh-duo-sekolah-tua-di-saparua/
‘’Mau latihan silahkan, bisa diatur, karena peralatan kita juga terbatas. Dan yang paling penting kita memiliki pelatih berlisensi internasional. Sayang kalau ini tidak dimanfaatkan dengan baik,’’ tutupnya. (*)
Ikuti berita sentralpolitik.com di Google News
Respon (1)