Mantan dan Sedap Malam…

Catatan SentralSepekan

Saat menjadi Bupati MTB (Sekarang KKT) dia masih pake baju Demokrat. Demokrat saat itu begitu digdaya, jadi penguasa di Indonesia.

Eh, ketiga Demokrat tumbang, eitz PF lompat pagar menjadi kader Nasdem. Nasdem itu pendukung penguasa. Apalagi Kajagung RI saat itu, M Prasetyo adalah Kader Nasdem. Entah, dia ingin berlindung dibawah ketiak NasDem, karena KKT begitu bermasalah sarat korupsi. Atau entah apa alasannya.

Toh, kalau pake alasan itu, kenapa hari ini tak sekalian melompat saja ke PDIP… Mumpung Kajagung saat ini orang PDIP, maksudnya ST Burhanuddin itu, adik dari politikus PDIP Tubagus Hasanuddin. Hmm… dia lupa, ada KPK yang tak terlilit politik. Benar, ketika PF turun tahta, KPK datang obok-obok daerah itu… Bekas borok PF ikut terenduss….

Noh, Maret 2022, dua bulan sebelum meninggalkan kursi bupati KKT, PF yang juga Sekretaris Wilayah Nasdem ini meresmikan peletakan Batu Pertama Kantor Nasdem Tanimbar, di Kota Saumlaki. Ketua Wilayah Maluku, Hamdani Laturua juga datang kesana. Begitupun Ketua Tim Pemenangan Pemilu teritori Maluku-Malut, Rosita Usman.

Sayang, janji Kantor Berdiri 6 bulan atau 1 tahun sejak peletakan batu pertama sebagaimana dijanjikan PF, sampai saat itu tak kunjung ada. Karena sudah lebih dari 1 tahun 4 bulan janji tak teralisir, kader Nasdem disana secara sinis menyebut, lokasi batu pertama itu sudah lenyap disambar petir. Sinisnya sebetulnya pada janji PF. Sudah hilang disampai geluntur…

MANTAN

Said Assagaff tentu beda dengan Petrus Fatlolon. Said itu mantan gubernur, PF mantan Bupati. Said berjuang karena bekas sekolah, sedangkan PF terlilit janji kantor yang tak berbekas. Said belum nyatakan sikap maju lagi di Pilgub, sedangkan PF lagi berkoar-kaor maju bupati KKT. Meski beda, tapi keduanya sama-sama politisi.

Dari Dobo, Om Zet Yelelep, seorang cacat fisik, petugas kebersihan di KPU Aru yang ikut terserat kasus korupsi oknum2 kimisioner, akhirnya bisa dipastikan selamat. Upaya pemuda-mahsiswa mengumpul koin dipinggir jalan kota Dobo, berhasil mengumpulkan Rp, 28 juta.

Rp. 20 juta dipake untuk selamatkan Om Zet. Caranya, ya kembalikan uang Negara. Puji Tuhan… Syukur Alhamdullilah…

Nasib Om Zet sudah bisa dipastikan. Sedangkan Pak Said msh terus berkutat di pengadilan dan kepolisian. Bagaimana dengan bung Pice? Namanya politikus tentu tak lepas dari janji politik..

Baca juga:

https://sentralpolitik.com/om-zet-bendahara-dan-bento/

Toh, kalaupun kantor Nasdem tak juga berdiri sampai akhir Pemilu, anggap saja semua janji2 si Petrus sdah basi dimakan tikus… Tikus dua ribu dua puluh empat! Lalu apa perlu ‘Koin for Kantor NasDem KKT?’ Ah kalau itu, sudah bukan lagi Sedap Malam..! Cueeee…

#SetralSepekan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *