Persoalkan Plagiat Prof Wenno, Sama Saja Persoalkan Kredibilitas Kementerian

‘’Karena sejak masa pemasukan berkas berikut verifikasi hingga batas waktu masa sanggah, tidak ada satu dosen pun yang mengajukan keberatan sehingga Wenno dan kandidat lainnya telah mendapatkan legitimasi dengan pengesahan sebagai bakal calon,’’ tandas dia.

Dalam konteks itu senat sebagai representasi dosen Unpatti mesti konsisten dengan keputusannya dan tidak membiarkan dosen atau perlemen jalanan mengintervensi kewenangan senat.

‘’Kalau jujur, soal dugaan plagiarisme kita perlu memberi apreasiasi bahwa Prof. Dr. Thomas Pentury telah melakukan pembinaan dan hasilnya, yakni Kementerian mengabulkan usulan Weno sebagai guru besar. Maka, secara de facto dan de jure masalah plagiat dianggap selesai,’’ kata dia.

Konstatasi ini penting karena pihak Kementerian tidak pernah akan mengabulkan usulan Wenno sebagai guru besar kalau indikasi plagiat ada pada tulisan Weno.

LAWAN KEMENTRIAN

Dengan demikian, pihak yang menggunakan dalil plagiasi sebagai alasan menggugurkan Weno dari bursa calon, sama dengan sementara menabuh gendering perang dengan pihak Kementerian.

Mantan Dekan FKIP Unpatti dua periode itu lebih lanjut mengatakan bahwa menggugurkan Weno karena alasan palagiasi sama dengan mempertanyakan kredibilitas Kementerian dan sebagai bentuk ketidaktatan dan loyalitas kepada atasan.

Staf pengajar Pascasaarjana Adiministrasi Pendidikan Unpatti memberi penyesalan yang dalam kalau  dalam proses pemilihan rektor ini pihak – pihak tertentu yang berperan sebagai aktor intelektual secara gencar tidak lagi memperlihatkan diri sebagai cendekia; sebagai suluh, yang memberi pencerahan dan pembelajaran demokrasi yang benar akan tetapi justru mengadopsi cara-cara yang mencederai martabat manusia.

Pemilihan rektor Unpatti telah mengadopsi politik kotor yang sarat dengan berbagai litani dan  black campaingn yang ujungnya adalah pembunuhan karakter Weno, alienasi, dendam kesumat dan disharmoni sosial. Hal tersebut sangat paradox dengan spirit Unpatti sebagai kampus  orang basudara.

SUDAHI POLEMIK

Untuk itu kata Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Maluku  itu bahwa sudah waktunya segala polemik tentang pemilihan Rektor ini disudahi. ‘’Pertama,  karena sanksi administratif telah dikenakan untuk Wenno,’’ katanya.

Kedua, lanjut dia, tidak ada novum atau bukti baru bahwa Weno melakukan bad governance atau perlikau amoral. Atas dasar itu Rahabav, yakin kalau pihak Kementerian tidak akan mentolerir upaya mengganjal Weno dari bursa calon rektor.

Dia mengingatkan semua pihak bahwa siapa pun pemimpin telah digariskan dari atas. Kelima kandidat ini adalah putera terbaik Unpatti, biarlah mereka bersaing secara fair. ‘’Kita doakan kelima kandidat; Siapa pun yang terpilih berarti Tuhan berkenan padanya dan dialah Rektor Unppatti, Rektor kita semua,’’ tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *