Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Oleh: Prima Trisna Aji (Dosen Spesialis Medikal Bedah, Lincoln College University Malaysia)

Karena pada Pemilu 2024 saat ini jumlag Caleg yang ikut bertarung adalah sebesar 245.106 caleg. Dimana Caleg yang terpilih hanya sebesar 10%, otomatis 90% Caleg harus menerima kenyataan untuk tidak bisa masuk dalam Legislatif.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji mengatakan, apabila Pemilu kita masih banyak yang memakai Politik Uang maka sistem demokrasi dinegara Indonesia tidak akan berjalan dengan baik.

Bahkan apabila Calon legislatif terpilih menggunakan politik uang, maka hal pertama yang mereka pikirkan adalah bagaimana caranya supaya bisa “Balik Modal” atas uang yang telah mereka keluarkan.

“Maka dari itu untuk mencegah hal tersebut perlu dilakukan perbaikan sistem pemilu dan sistem demokrasi dengan baik. Yang paling penting landasan utamanya adalah sejak dini menanamkan kesadaran kepada masyarakat dan warga supaya menolak politik uang serta memilih Caleg yang amanah, jujur dan takut akhirat,” kata Prima Trisna Aji.

Dijelaskannya, pemimpin yang amanah, jujur dan takut akan akhirat maka mereka tidak akan berani serta tidak akan pernah terbersit sedikitpun untuk berbuat curang ataupun bermain politik uang.

Karena mereka sadar bahwa apa yang mereka kerjakan akan dihisab diakhirat kelak atas apa yang telah mereka perbuat. Apabila kezaliman terus dilakukan, maka akan bisa mengundang murka serta Allah SWT kepada pelakunya.

“Bahkan didunia nyata banyak contoh Para anggota DPR yang korupsi kemudian ketika meninggalnya banyak keganjilan. Seperti ketika pemakaman tiba – tiba terjadi hujan badai yang membuat mayat tersebut sulit dikuburkan.

Tentunya hal ini harus membuat kita menjadi lebih waspada dan hati – hati dalam melangkah karena apa yang kita perbuat didunia akan dihisab diakhirat serta dimintai pertanggungjawaban meskipun hanya sebesar biji Zaroh, kata Prima Trisna Aji.

Dikatakannya, bagi yang sudah terlanjur melakukan hal yang fasik dan curang, tentunya hal pertama yang harus dilakukan adalah segera melakukan taubatan nasuha kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Dengan taubatan Nasuha yang benar maka akan membuat hidup kita menjadi lebih tenang serta berkah dalam melangkah hidup ke depan.

Sementara, Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta, Elinda Rizkasari mengatakan, dalam teorinya penyebab utama terjadinya gangguan jiwa pada Caleg yang gagal adalah mereka sudah terjangkit penyakit mental dimana psikis mereka terganggu dalam hal beradaptasi terhadap stimulus dari luar yang berlebihan.

“Dimana penyebab dari penyakit mental ini akan muncul secara tiba – tiba seperti dalam teori Neo Freud dimana masalah ini memang tidak bisa diprediksi sebelumnya yang penyebab utamanya adalah daya tahan diri yang rapuh,” jelas Elinda Rizkasari.

Elinda Rizkasari memberikan teori bahwa masalah yang terjadi pada Caleg yang gagal salah satunya adalah konsep diri yang bermasalah. Masalah Konsep diri terjadi dikarenakan terjadi gejolak antara cita-cita dan harapan pada manusia tersebut.

“Bahwa masalah Konsep diri terjadi dikarenakan terjadi gejolak antara cita – cita dan harapan manusia yang tidak sesuai dengan ekspektasi realita kenyataan yang terjadi. Terutama pada manusia yang memiliki daya tahan yang rapuh, manusia tersebut tidak akan mempunyai koping adaptasi yang baik ketika masalah yang besar muncul pada dirinya secara tiba – tiba,” ujarnya.

Dalam teori yang dikemukan oleh Elinda Rizkasari, stres pasca pemilu tahunan terutama pada Pemilu 2024 besok tidak selalu bisa diprediksi kisaran jumlah penderitanya.

Hal ini dikarenakan seperti fenomena gunung es, dimana dari luar permukaan atasnya nampak baik – baik saja, tetapi dibawahnya sudah siap untuk meledak. Apabila dianalogikan pada sebuah penyakit maka seperti bencana alam yang yang bisa datang tiba – tiba serta dalam skala yang besar.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji juga mengemukakan dalam Teorinya tentang Pemilu 2024 bahwa untuk mengantisipasi terjadinya fenomena kasus Caleg stres dalam skala besar maka sebelum persiapan Pemilu para Calon Legislatif diwajibkan harus mengikuti pembekalan mental baik dari segi pembekalan psikologis juga pembekalan rohani dalam bidang agama.

“Ketika seseorang mempunyai landasan agama yang kuat maka mereka akan menghindari praktek curang serta memiliki psikologis yang baik dalam menghadapi masalah. Sehingga dengan persiapan mental yang baik maka akan mengurangi resiko ledakan Caleg stres yang masuk ke Rumah Sakit Jiwa ketika gagal dalam pemilu tahun 2024,” pungkasnya.(*)

Baca Juga:

Maluku Miskn Negara Ini Memelihara Budaya Malin Kundang :https://sentralpolitik.com/maluku-miskin-negara-ini-memelihara-budaya-malin-kundang/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar