Tandang-Kandang… Gawang-Malang dan Walang !

Bagaimana mungkin kedepan para ‘atlit’ di dewan itu bisa mewakili rakyat KKT, sedangkan lagak mereka sudah ketahuan… Toh, bertarung saja… mumpung nama-nama sudah terpampang di DPT…

Jangan kendor bagi-bagi uang untuk rakyat… itung-itung menanam Pahala, sekalipun bakal di-PAW-kan pada waktunya, …

GAWANG

Kalau kemudian mereka terbukti ikut merampok uang negara, majelis hakim sebagai penjaga gawang korupsi terakhir, jangan melepas mereka. Ini bukan karena jasa mereka mengegol anggaran pembangunan di Tanimbar, tapi ini menyangkut tugas kewenangan mereka…

Dewan ya itu, sebagai lembaga yang memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Jadi mereka itu memutus anggaran. Ketuk palu… SAH !! Mengawasinya, eh justru sekalian ikut merampok uang Negara…! Miras.. maksdnya mirisss…

MALANG

Toh, menahan banyak-banyak anggota dewan bukan hal yang baru. Di Kota Malang, misalnya, 41 dari 45 dewan di-tersangka-kan. Tapi Malang biasa2 saja. Kotanya justru makin maju, tidak semalang nasib rakyat Tanimbar yang jatuh pada skor kemiskinan di Maluku …

Jauh sebelumnya, saat Herman Koedoeboen, mantan Wakajati Maluku menjadi Bupati Malra, belasan anggota dewan jg masuk bui… Malra biasa saja, malah infrastrukturnya sudah maju, jauh diatas kota2 di kawasan Tenggara Raya…

WALANG

Oiya, dari Kabupaten SBB dilaporkan kalau tempat persembunyian Camat Cabul, Royke Marthin Madobaafu yang masuk DPO sudah ketahuan. Benar, dia bersembunyi di tengah hutan… Tidur di Walang, ditemani 3 warga, jangkrik dan ribuan nyamuk…

Tiap hari diantar makanan. Minumannya bukan madu hutan, tapi kelapa muda. Noh, kelapa ternyata justru ‘menyelamatkan’ si mantan Camat ini…. hmmm

Ceritanya saat polisi mengenda-endap, mereka berpapasan dengan satu pengawal di malam gelap.., eh polisi dilempari kelapa… sebuah perlawanan putus asa dengan tenaga terakhir… Karena gelap dan kuatir dilempari bom, lima anggota polisi serentak melepaskan tembakan ke atas… dor dor dor!!

Noh, bunyi tembakan itu sekalian menjadi The Pistol Star bagi ‘’atlit’’ lari cepat malam itu… Lets go!!… Target buyar!!

Polisi sebetulnya segera melumpuhkan dia… Sayang, camat berlari dengan kecepatan penuh, menyalib pengawalnya sendiri… sedangkan satu warga karena panik berlari kearah polisi.. Langsung dibekuk!

Pasca insiden ini polisi harus putar otak menangkap dua orang… Satu pemain utama, sisanya cadangan yg sudah menjadi atlit lari cepat bersama bro Royke…

Sedangkan dua pelaku yang menyerang polisi dengan amunisi ‘buah kepala kering’ saat ini sedang kekeringan krn ikut bermalam di penjara…

Sudah lah, kita ikuti saja. Mana lebih cepat…? Apakah polisi lebih cepat menangkap Camat Cabul, atau jaksa duluan menetapkan tersangka baru… Atau kah hakim lebih kilat menahan saksi karena bersaksi palsu…

Baca Juga:

Ini Perjuangan Piterson Rangkoratat; Dihempas Fatlolon, Diganjal PDIP Perjuangan : https://sentralpolitik.com/ini-perjuangan-piterson-dihempas-fatlolon-diganjal-pdi-perjuangan/

Yang pasti, jangan bertanya dimana Royke berada kepada Ayu Ting-Ting.., Denger saja lagunya! Alamat Palsu…! Kesana kemari membawa alamat…@ Kalau yang ini alamat jelas, meski banyak rumahnya… Wellcome bung Pice.. Sinterklas posisi?? Huch!!… Jumpa pekan depan…#@@#%.

#SentralSepekan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Ping-balik: Hantu dan Hakim..!