Escape of Tantim…!

Lihat penjara, eh trauma meski belum pernah menikmati… liat Satpol PP kirain polisi, liat polisi lebih ketakutan lagi… Semua orang dicurigai sebagai mata2 aparat. Baca berita di online, hati makin gusarrr… dak dik duk…

Forkopimcam yang selama ini dipimpinya tentu dihindari,,, entah nomor handphone diblokir ataukah dia sudah berganti nomor… huh..!

Toh, kalau pun dia menyerahkan diri, ada kasus pencabulan serupa yang sudah menantinya pula… sialan!

Ingat pak pol, pak jaksa en pak hakim… Camet aje bisa Escape, apalagi mereka yang menduduki jabatan yang lebih tinggi dari itu,,, yah semisal penjabat bupati, atau mereka yang pernah menduduki jabatan bupati…

Mestinya tersangka yg masih bebas, dimintai uang jaminan dong…!! sebanyak ongkos tiket dimana kira2 dia kemungkinan melarikan diri… Dua kali untuk tiga orang…!

Supaya kalau misalnya tersangka melarikan diri ke Korea Utara, setidaknya dua petugas bisa mencari dia di Kota Pyongyang, dengan uang jaminan tadi… ehemm

Toh, kalau pun ‘korea-korea’ itu membuat drama baru dgn melarikan diri… itu sih bukan Escape, tapi Capedeh namanya…. Bahasa koreanya Maeumi aphayo oppa … Hmmm

KUALITAS

Sudah lah kita fokus pada Sidang pagi ini. Toh, hakim Haris Tewa menyebut kasus SPPD fiktif di Tanimbar itu jadi perhatian khusus KPK juga…

‘’Saya juga atensi khusus perkara ini. KPK juga atensi… Jadi semuanya wajib hadir. Sidang dimulai pagi, kalau sampai tengah malam pun kami siap,’’ begitu kira2 Hakim Harris Tewa menegaskan pada sidang pekan lalu. Seperti lari marathon… Gass poll pak hakim… SentralPolitik melansir itu.

Ya iyalah, korupsi disana melibatkan 26 OPD… KPK juga sudah beberapa kali pulang-bale Saumlaki, berpacu mendarat di landasan pacu Mathilda Batlayeri, Tanimbar Selatan (Tansel)… toh belum klimaks bila korupsi hanya melibatkan plt Sekda dengan kontur korupsi sebesar itu…

Oiya, KKT sejauh ini memiliki Monitoring Centre for Provention (MCP) paling rendah se-Maluku di tahun 2022 dan tahun-taong sebelumnya… tahun dimana Pice Fatlolon masih berdiri tegak sebagai Bupati KKT dan mengakhiri jabatannya…

Taong-taong dimana tingkat korupsi berada pada posisi klimaks, tidak ada sistim pencegahan. La iyah, tata kelola pemerintahan saja amburadul… kemiskinan berada pada puncaknya sebagaimana stunting merajai daerah Maluku…

Ini berbanding terbalik dengan Kabupaten Maluku Tengah yang meraih penghargaan KPK dengan MCP tertinggi se-Maluku…

PFFT

Noh, apakah MCP Tanimbar bisa menelan korban yang lebih besar lagi? Baik kuantitas maupun kualitas para koruptor?

Tunggu saja episode Escape of Tanimbar, sebagaimana Escape of Tantim, dimana aksi pelari single masih berada pd lintasan marathon di kebun2…Huhh!

Pelari utama posisi???! Semoga saja setengah demi selangkah, ada lagi tersangka-tersangka baru sebelum taong baru… Tersangka baru, stok lama… Pfft…! Beta suka istilah ini: Pfft…! Tunggu Beta Bale … Huraaa…@#

Baca Juga:

S-80: https://sentralpolitik.com/s-80/

#SentralSepekan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar