AMBON, SentralPolitik.com _ Pernyataan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bahwa tidak akan memberi ijin kepada Pengusaha HPH dinilai sebuah langkah seorang pimpinan yang elegan.
‘’Kami menilai langkah itu menunjukan kalau Lewerissa benar-benar berpihak pada rakyat. Ini langkah elegan,’’ kata Agustinus Rahanwarat, Kamis (1/5/2025).
Rahanwarat merupakan pembaca di WAG SentralPolitik. Ia menanggapi pernyataan Gubernur Maluku pada Forum HMI Rabu (30/4/2025).
‘’Menanggapi pernyataan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa untuk tidak memberi izin kepada pengusaha HPH adalah langkah yang tepat,’’ kata dia.
Agustinus yang mengaku sebagai aktivis hutan Tanimbar di Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar, menilai pernyataan Lewerissa menjadi materi penolakan terhadap ijin HPH.
FORUM HMI
Media ini sebelumnya menyebut kalau gubernur menyatakan bahwa pulau-pulau di Maluku adalah pulau kecil, sehingga hutannya tidak dieksploitasi.
‘’Ini sangat penting, apalagi sejak 2007 lalu ada jenis endemik yang perlu perlindungan dan patut melestarikannya,’’ ingat Agus kepada Admin SentralPolitik.com.
Bahkan, lanjutnya, visi menjadikan hutan di Maluku sebagai kawasan eko-tourism adalah konsep yang para aktivis menggelorakannya dari waktu ke waktu.
Ia bersama para aktifis hutan selama ini berjuang melindungi pohon endemik Torem Alol di Tanimbar.
‘’Karena itu kami sangat mendukung pernyataan Gubernur yang disampaikan dalam sambutan secara virtual bersama HMI Cabang Ambon,’’ tegasnya.
Penegasan Gubernur Maluku ini juga katanya senada dengan visi Bupati Kepulauan Tanimbar yang juga menghendaki agar mengevaluasi HPH di Tanimbar menutup permanen.
Baca Juga:
Lewerissa Curhat ke HMI; Kebijakan Pusat Selama ini tak Berpihak ke Maluku; https://sentralpolitik.com/lewerissa-curhat-ke-hmi-kebijakan-pusat-selama-ini-tak-berpihak-ke-maluku/
‘’Kalau dua pemerintahan di Maluku (Gubernur dan Bupati) tidak menghendaki HPH, kami yakin sungguh akan ada langkah maju bagi pelestarian hutan,’’ tutupnya. (*)