AMBON, SentralPolitik.com _ Penyebab silang pendapat kuat soal status Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku yang kian memanas, akhirnya terkuak.
—
Bahkan upaya melengserkan Murad sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan akhirnya terkuak juga. Nah, ini penyebab polemik hebat sampai Murad akhirnya dipanggil ke DPP PDI Perjuangan di Jakarta.
Lalu apa penyebabnya?
Sumber-sumber Koran ini dari orang dekat MI menyebut kalau sebetulnya ketidak senangan DPP PDI Perjuangan kepada MI sudah terlihat jauh hari sebelumnya, yakni sekitar Desember 2022 lalu.
‘’Jadi saat kedatangan salah satu Ketua DPP PDIP di Ambon dalam suatu acara, ibu Widya ditegur dihadapan kader-kader PDIP Maluku,’’ tandas sumber yang mewanti-wanti namanya tidak dipublikasikan ini.
‘’Ibu Widya, Anda itu baru di PDI Perjuangan. Jadi jangan ngatur-ngatur ya,’’ kata sumber Koran ini mengutip teguran salah satu Ketua DPP kepada Widya Murad Ismail.
Dia menyebutkan meski Widya Murad Ismail terbilang baru di PDIP, tapi kinerjanya untuk membesarkan PDIP cukup baik.
‘’Ibu Widya itu rajin turun ke bawah dan itu sebetulnya bentuk perjuangan kaum Marhaen dan ibu Widya itu potensinya besar sekali,’’ kata sumber tadi.
Nah, kata dia, saat teguran itu disampaikan, ternyata tidak ada dampak apa-apa, apalagi Murad Ismail juga tidak tahu dan sengaja tidak diberi tahu.
‘’Tapi belakangan setelah pak Murad tahu kalau istrinya ditegur dihadapan orang banyak, tentu pak Murad tersinggung,” kata dia.
”Dan pak Murad akhirnya tahu kalau upaya-upaya untuk menzolimi dia sudah berlangsung cukup lama,’’ sambung sumber tadi menjelaskan penyebab kenapa Murad Ismail akhirnya berang.
COPOT
Selain itu kata dia, ada satu pembicaraan antara Ketua DPP PDIP saat hendak kembali ke Jakarta, usai melakukan pertemuan dengan kader partai di Kota Ambon.
‘’Nah, saat di bandara, ternyata Ketua DPP itu menerima telepon dari seseorang yang terindentifikasi bernama Yan,’’ kata dia.
Apa isi pembicaraan? Sumber ini kembali menyebut kalau saat itu oknum Ketua DPP PDI Perjuangan bilang; “Udahlah, Murad kan Oktober 2023 ini sudah tidak jadi Gubernur Maluku.”
”Nanti tunggu dia lengser (dari jabatan Gubernur Maluku) baru kita copot dari Ketua DPD PDIP Maluku,’’ kata sumber tadi kembali mengutip pembicaraan Ketua DPP tersebut.
Tak sampai disitu, kata sumber tadi, oknum Ketua DPP tersebut menyambung kalimat bahwa setelah di lengserkan dari Ketua DPD PDIP Maluku, MI tidak akan direkomendasi dari PDIP.
‘’Kalau dia sudah tidak jadi Ketua DPD PDIP Maluku, otomatis tidak akan di rekomendasi bila ingin maju bertarung tahun 2024,’’ tandasnya.
Karena itu, tambah dia, kenapa Murad berang dan terjadi polemik ditengah masyarakat, terutama suksesi Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.
‘’Isunya begitu liar, tapi sebetulnya pak Murad di zolimi perlahan-lahan tapi baru di ketahui,’’ tandasnya.
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/4-hari-kunker-ini-kegiatan-gubernur-murad-di-langgur/
Sayangnya, sampai berita ini diposting, baik Murad Ismail maupun unsur Ketua DPD PDI Perjuangan belum dapat dikonfirmasi. (*)